Kamis, 05 April 2012

Seni dan Budaya Orang Batak

                   
                                                                      Oleh. Jogi Silalahi

Seni adalah suatu tehnik pengungkapan diri, misalnya seni musik, seni lukis, dll. Seni musik adalah tehnik pengungkapan diri melalui suara musik yang indah. Seni lukis adalah tehnik pengungkapan diri melalui lukisan. Budaya adalah cara hidup sekelompok orang yang mempunyai ciri khas tersendiri dibandingkan dengan kelompok lain. Jadi Seni Budaya Batak adalah suatu tehnik pengungkapan diri berdasarkan cara hidup sekolompok orang yang menamakan dirinya Suku Batak, yang memiliki ciri khas tersendiri yang tidak dimiliki oleh suku lain dari negara manapun. Contoh Seni Budaya Batak adalah musik tradisional batak yang sampai saat ini masih tetap bertahan. Jenis Musik ini sangat khas dan tidak dapat ditemukan pada suku lain diseluruh dunia. Menurut Drs. Bonar Gultom, salah seorang yang mengerti seni budaya batak, tidak semua lagu batak adalah musik tradisional batak. Jika nada-nada yang diperdengarkan masih dapat ditemukan pada lagu–lagu lain, berarti itu bukan musik tradisional batak, tapi jenis musik yang diimport oleh orang batak.

Selain dibidang musik, suku batak masih banyak memiliki adat istiadat yang sampai saat ini masih bertahan walaupun akhir-akhir ini banyak mendapat serangan dari pihak-pihak yang merasa dirinya lebih beriman.
Salah satu contoh adat istiadat batak adalah “Dalihan Natolu”. “Dalihan Natoulu” ini melambangkan sikap hidup orang batak dalam bermasyarakat
“Dalihan Natolu” yaitu

1. Marsomba tu Hula-Hula.
“Hula–Hula” adalah Orang tua dari wanita yang dinikahi oleh seorang pria, namun hula-hula ini dapat diartikan secara luas. Semua saudara dari pihak wanita yang dinikahi oleh seorang pria dapat disebut hula-hula. Marsomba tu hula-hula artinya seorang pria harus menghormati keluarga pihak istrinya.

2. Elek marboru .
Boru adalah anak perempuan dari suatu marga, misalnya boru gultom adalah anak perempuan dari marga Gultom. Dalam arti luas, istilah boru ini bukan berarti anak perempuan dari satu keluarga saja, tetapi dari marga tersebut. Elek marboru artinya harus dapat merangkul boru. Hal ini melambangkan kedudukan seorang wanita didalam lingkungan marganya.

3. Manat mardongan tubu.
Dongan Tubu adalah saudara-saudara semarga. Manat Mardongan Tubu melambangkan hubungan dengan saudara-saudara semarga.
Dalihan Natolu ini menjadi pedoman hidup orang Batak dalam kehidupan bermasyarakat. Contoh lain adalah adat “Mangulosi” dalam pesta perkawinan orang Batak. Apakah artinya? Mangulosi ini adalah menyelimutkan ulos kepada kedua mempelai yang melambangkan pemberian restu orang tua kepada anaknya.

Jika ditelaah lebih dalam, seni budaya batak yang sudah dipakai sejak ratusan tahun yang lalu itu banyak mengandung segi positifnya. Namun ada beberapa hal negatif dari budaya batak yang harus kita tinggalkan, misalnya budaya banyak bicara sedikit bekerja. Memang orang batak terkenal pintar berbicara. Hal ini terlihat dari banyaknya pengacara-pengacara batak yang sukses. Akan tetapi kepintaran berbicara ini sering disalahgunakan untuk membolak-balikan fakta. Yang hitam bisa jadi putih dan yang putih bisa jadi hitam ditangan pengacara batak (walaupun tidak semua).

Hal lain yang negatif adalah budaya “HoTeL”. HoTeL adalah singkatan dari :
* Hosom yang artinya dendam. Konon orang batak suka mendendam sesama saudara
* Teal yang artinya sombong, yang dapat terlihat dari cara bicara, sikap hidup, dll.
* Late yang artinya Iri Hati.
Apakah HoTeL ini hanya ada pada orang Batak saja?.

Kita sebagai generasi muda harus dapat mempertahankan budaya yang positif dan meninggalkan yang negatif.

1 komentar: